Short Couse Desain Penelitian dan Klinik Proposal Penelitian
Short Couse Desain Penelitian dan Klinik Proposal Penelitian
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Institut Agama Islam (IAIT) Lirboyo Kediri menyelenggarakan Short Course Desain Penelitian dan Klinik Proposal Penelitian selama dua hari (26-27 April 2018) di gedung PPs. IAIT Kediri.
Pelaksanaan Short Course ini merupakan manifestasi keinginan lama segenap pengurus P3M dan jajaran civitas akademica IAIT Kediri, karena melihat semangat dan potensi besar yang dimiliki para dosen dan sebagai upaya dalam peningkatan kualitas penelitian dan penulisan artikel untuk jurnal ataupun karya ilmiah lainnya.
Short course ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari dosen internal IAIT Kediri dan sekitarnya dengan berbagai konsentrasi keilmuan.
Zaenal Arifin M.Pd.I, Ketua P3M menjelaskan bahwa 25 peserta short course merupakan peserta yang mampu melengkapi segala persyaratan untuk mengikuti short course terbatas ini, termasuk membawa proposal penelitian untuk di-review oleh pemateri.
Pada Short Course ini, P3M menghadirkan Dr. Ahmad Zainul Hamdi. M.Ag, peneliti, penulis dan Dosen Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sebagai narasumber.
Pemilihan narasumber tersebut didasarkan pada kemampuan dan pengalamannya sebagai peneliti, penulis, dan reviewer baik dalam skala nasional maupun internasional.
Pada setiap sesi materi short course, Mas Inung (panggilan akrab pemateri) selalu menegaskan bahwa, “seorang akademisi harus mempunyai cita-cita besar dalam pengembangan keilmuan.”
Pada kesempatan ini, Dr. A. Jauhar Fuad, M.Pd. menyampaikan bahwa “Pelatihan ini diselenggarakan bukan tanpa tujuan. Karena besarnya harapan dan keinginan lama segenap civitas akademica, kami berharap setelah kegiatan ini para alumni short course mempu bersaing dalam projek-projek penelitian baik berskala nasional ataupun internasional”.
Di akhir acara tersebut, P3M melakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Short Course berupa pembentukan lingkar diskusi dosen ‘muda’ yang akan dilaksanakan setidaknya dua minggu sekali sebagai wadah bagi para dosen untuk terus belajar dan membangun iklim akademik berbasis penelitian.