Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Riset Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri Tahun 2019
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Riset Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri Tahun 2019
Pada 10 Juli-10 Agustus 2019, Pusat Penelitian dan Pengabdian (P3M) Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Riset di Kecamatan Pesantren.
Program KKN ini menekankan pengembangan kemampuan pengabdian kepada masyarakat berbasis pengembangan keilmuan penelitian.
Para peserta KKN ditempatkan pada 10 desa di Kecamatan Pesantren, yaitu Desa Panjer, Desa Kayunan, Desa Klanderan,Desa Punjul, Desa Sumberagang, Desa Gondang, Desa Jarak, Desa Wonorejo Trisulo, dan Desa Sepawon.
Peserta KKN disambut sangat baik oleh kepada desa dan Kepala Kecamatan Plosoklaten, Ibu Elok Etika S. Sos, MM.
Menurutnya, dengan adanya KKN membantu pihak desa dan kecamatan untuk menggali lebih mendalam tentang permasalahan dan potensi wilayahnya. Hal ini penting untuk mengembangkan program-program desa dan kecamatan.
Sejatinya, pelaksanaan KKN kali ini merupakan tindak lanjut dari program KKN Tahun 2018 lalu. Para peserta KKN melakukan pengembangan program yang lalu.
Betapapun demikian, peserta KKN juga melakukan pengembangan program yang telah dilaksanakan dan menambahi program unggulan.
Pelaksanaan dan pengembangan program dioritentasikan pada kebutuhan permasalahan dan potensi desa yang telah perkembang selama setahun.
Tidak bisa dipungkiri, identitas IAIT Kediri dikenal dengan kebesaran Pondok Pesantren Lirboyo. Hal ini yang menjadikan harapan besar kepala desa dan kecamatan melakukan penguatan paham keislaman di masyarakat yang rahmatal lil’alamin.
Hal ini mengingat banyaknya narasi keislama yang sengaja memecahbelah umat. Di samping itu, penguatan dalam pemahaman praktik-praktik keagamaan Islam yang dianggap belum sempurna.
Berdasarkan harapan dari kepala desa dan kecamatan Pesantren, sebagian besar peserta KKN mengembangkan nilai keagamaan melalui pengembangan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ) dan pendampingan kegiatan yasinan, tahlilan dan pengajian rutin. Meskipun tidak bisa dipungkiri, banyak tokoh-tokoh agama (ustadz, kiai) yang sudah lama melakukan kegiatan tersebut.
Dalam konteks ini, Ketua P3M sudah mengntisipasinya. Untuk itu, KKN periode ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research, atau yang lebih sering dikenal dengan istilah PAR. PAR adalah salah satu pendekatan yang dianggap tepat dan dapat mendongkrak potensi keberdayaan masyarakat.
Orientasi utama metode ini adalah melibatkan seluruh potensi masyarakat untuk bangkit dan menyelesaikan takdirnya sendiri. Masyarakat adalah sumber kekuatan, di dalamnya terkumpul pengetahuan, sumber daya alam, sumberdaya manusia dan nilai-nilai kemanusiaan yang relatif murni dari kepentingan pasar.
Lebih jauh, kegunaan PAR ini mampu mengembangkan program peserta KKN selain bidang penguatan keagamaan Islam. Misalnya, program pengembangan Bahasa Inggris pagi anak usia dini. Program Enggris Fun yang memberikan peningkatan kemampuan bahasa inggris dengan metode bermain.
Bahasa Inggris dibuat mudah dan menyenangkan. Hasilnya, banyak masyarakat yang antusias. Terbukti, banyak orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk program tersebut.
Keterlibatan civitas akademis IAIT Tribakti dalam KKN kali ini, Wakil Rektor III, H. Ali Imron, S.Ag., S.Psi., M.Fil.I., Dekan Fakultas Tarbiyah Drs. Muslimin, M.Pd.I, Dekan Fakultas Dakwah, Drs. Bustomi Mustofa, M.Pd.I., Kepala Pusat Jaminan Mutu, Drs. Abdul Halim Mustofa, M.HI., beserta seluruh Dosen Pembimbing Lapangan.