PSGA IAI TRIBAKTI MENGIKUTI KONFERENSI PUSAT STUDI GENDER DAN ANAK: PRA KONGRES KUPI 2

PSGA IAI TRIBAKTI MENGIKUTI KONFERENSI PUSAT STUDI GENDER DAN ANAK: PRA KONGRES KUPI 2
December 5, 2022 No Comments Berita dan Pengumuman lp3m

LP3M Newsroom_ Pada tanggal 15-17 November, Pusat Studi Gender dan Anak IAI Tribakti Lirboyo Kediri menghadiri KONFERENSI PUSAT STUDI GENDER DAN ANAK: PRA KONGRES KUPI 2, dan IAi Tribakti Lirboyo Kediri diwakili oleh ketua pusat Studi gender Amalia Rosyadi Putri, S. Kom. I, M. Med. Kom. Tema dalam pra konggres KUPI 2 tersebut adalah “Meneguhkan Peran PSGA dan Ulama Perempuan dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Keagamaan”.

Selain diadakannya konggres, dalam acara tersebut terdapat kewajiban untuk para peserta mengirimkan naskah akademikanya terakait studi gender dan anak dengan sub tema:

1. Kluster Ulama Perempuan

  • Keulamaan Perempuan Nusantara: Diskursus dan Tokoh
  • Gender dan Teks Keagamaan
  • Kepemimpinan Perempuan di Ruang-Ruang Strategis
  • Perempuan dan Moderasi Beragama
  • Upaya Perlindungan Anak
  • Peran Perempuan dalam Ketahananan Iklim Global


2. Kluster Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual

  • Kebijakan Publik: Diskursus, Implementasi, dan Tantangan
  • Inisiatif komunitas: Praktik baik, peluang, dan tantangan di Lembaga Pendidikan Keagamaan
  • Penguatan Kelembagaan Pusat Studi Gender dan Anak untuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
  • Ketangguhan Keluarga sebagai Pembentukan Budaya Anti Kekerasan Seksual
  • Pelibatan Laki-Laki dalam Upaya Pencegahan Kekerasan seksual.
  • Media, Literasi, dan Isu Kekerasan Seksual

Sedangkan Amalia Rosyadi Putri, S. Kom. I,M.Med.Kom menulis tentang studi fenomenologi para perempuan pemimpin daerah di Jawa Timur. Dari 267 paper yg masuk, ketua PSGA IAI tribakti Lirboyo Kediri masuk dalam 100 paper terbaik dan diundang presentasi di UIN Raden Fatah Palembang ada 15-17 November 2022. 100 paper terpilih berasal dr berbagai kampus PTKIN dan PTKI se Indonesia. 100 paper terpilih ini akan di terbit di prosiding ber ISBN Nasional, sebagai reviewer dalam forum ini Dr. Inayah Rohmaniyah dan Prof. Dr. Nina Nurmila.

Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani, menyatakan forum ini akan membahas upaya untuk menguatkan relasi gender dan anak yang berkeadilan.

“Konferensi ini akan membahas upaya PSGA dalam menguatkan relasi gender dan anak yang berkeadilan, sekaligus menjadi bagian dalam mengokohkan kontribusi PSGA terhadap ulama perempuan di Indonesia,” terang Ali Ramdhani di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Menurut Kang Dhani, panggilan akrabnya, Konferensi PSGA mengangkat tema ‘Meneguhkan PSGA dan Ulama Perempuan dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan Keagamaan’. Konferensi ini akan diikuti aktivis dan pengurus PSGA pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). 

“Konferensi PSGA ini akan menjadi forum untuk melakukan refleksi bersama. Ruang refleksi untuk pengayaan data, berbagi pengalaman dan berjejaring membangun solidaritas sehingga memiliki daya untuk mendorong implementasi pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual yang sistematis dan efektif,” jelasnya. 

Konferensi PSGA akan berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Syafi’i, menekankan bahwa Konferensi PSGA sangat penting untuk terus menyuarakan kesetaraan gender, pemenuhan hak dan perlindungan anak. “Konferensi ini dapat menjadi media bagi para akademisi, para intelektual untuk terus menyuarakan persoalan dan ide-idenya dalam memperjuangkan kesetaraan gender, hak-hak perempuan dan perlindungan anak. Konferensi PSGA kali ini menjadi lebih penting lagi karena berkolaborasi dengan Kongres KUPI,” ucap Ahmad Syafi’i.

Ia menyatakan pikiran-pikiran para ulama perempuan sangat mencerahkan sehingga efektif untuk menyuarakan hak-hak perempuan, isu-isu kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akhir-akhir ini mengemuka. Lebih lanjut Syafi’i berharap pelibatan pimpinan PTKI dan PSGA untuk mensosialisasikan kegiatan ini agar memiliki dampak yang lebih besar, baik dalam lingkup akademik maupun masyarakat.

Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Suwendi, menambahkan bahwa Konferensi PSGA akan mempertemukan para pekerja lapangan dengan para pegiat akademik. Mereka diharapkan dapat bertukar pengetahuan untuk menajamkan kerja-kerja lapangan dan atau sebaliknya. 

Menurut Suwendi, ada empat rangkaian dalam konferensi PSGA. Pertama, Konferensi PSGA, terkait kontribusi ulama perempuan dan pencegahan kekerasan seksual dengan menghadirkan narasumber kompeten dan mengundang 100 panelis terpilih. 

Kedua, pertemuan forum rektor PTKIN. Kegiatan ini berfungsi sebagai penguatan komitmen dan political will dalam penyelenggaraan pencegahan kekerasan seksual dan untuk mendapatkan masukan-masukan produktif dalam penguatan pengarusutamaan gender. 

Ketiga, ajang pemilihan Perguruan Tinggi Responsif Gender atau PTRG Award, yang akan menilai PTKIN yang memiliki political will dan kondisi obyektif termasuk dalam dinamika akademisnya  yang responsif gender. Keempat, galeri PSGA. Yakni diseminasi produksi ilmu pengetahuan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan best practices terkait PSGA.

ABOUT ATHOR

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *