Sarasehan Lintas Iman; Belajar Moderasi Beragama Dari Masyarakat Besowo Timur
Sarasehan Lintas Iman; Belajar Moderasi Beragama Dari Masyarakat Besowo Timur
Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi yang melibatkan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIT Lirboyo, IAIN Kediri dan IAIFA Sumbersari yang bertugas di Desa Besowo, Kecamatan Kepung mengadakan Sarasehan Lintas Iman sekaligus sosialisasi pembentukan paguyuban dialog antar umat beragama. Yang dimulai pada pukul 20.00 WIB setelah prosesi ibadah umat Hindu, hingga selesai pada pukul 23.00 WIB, di Pura Karya Dharma Santi, (Jum’at, 28/07/2023).
Acara ini turut mengundang para pemuka masing-masing agama dan tokoh masyarakat yang ada di Besowo Timur seperi Bapak Itarya Siswana Kristiana Wibawa (Pak Bowo) selaku kepala Dusun Besowo Timur, Bapak Sunarto selaku ketua umat Hindu Kecamatan Kepung, dan Bapak Suratman sebagai perwakilan tokoh agama Islam, serta turut pula mengundang perwakilan dari Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW).
Sarasehan lintas iman ini bertujuan untuk melihat bentuk kerukunan yang ada di Dusun Besowo Timur, sekaligus belajar bagaimana mereka mengimplementasikan nilai-nilai toleransi antar umat beragama, yang mana di Besowo Timur sendiri terdapat 3 agama yang hidup saling berdampingan satu sama lain yaitu agama Hindu, Kristen dan Islam.
Kepala Dusun Besowo Timur Pak Bowo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerukunan antar umat beragama di Dusun Besowo Timur ini bukanlah suatu hal yang baru, akan tetapi telah ada sejak jaman nenek moyang sebagai bentuk warisan turun-temurun, hal ini dibuktikan dengan berdirinya GKJW pada tahun 1966 yang bersamaan dengan berdirinya masjid.
Ketua Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Ngubaidillah dalam sambutannya berharap agar acara ini nantinya bisa terus berjalan, dan tidak hanya dilakukan sekali ini saja, tetapi ada keberlanjutan kedepannya. Sehingga komunikasi antar umat maupun tokoh agama bisa terus terjalin yang harapannya nanti mampu menjadi wadah dalam menyelesaikan persoalan atau kesalahan fahaman antar agama.
Dalam menganalogikan toleransi beragama, perwakilan dari tokoh agama Kristen sendiri menggambarkan bahwa toleransi itu seperti gerbong kereta, kita bisa memasuki gerbong yang sama, berjalan bersama, namun kita melewati 2 rel yang berbeda yang tidak akan bisa menyatu sampai kapanpun, namun tetap memiliki satu tujuan yang sama.
Tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama agama saja bisa terjadi konflik apalagi yang saling berdampingan antar agama lain, tentu terkadang tetap ada konflik satu sama lain, oleh karenanya salah satu peserta KKN Kolaboratif M. Tamlikhan bertanya apakah ada solusi atau langkah yang dilakukan oleh para sesepuh ataupun tokoh agama yang ada di Besowo Timur ini dalam menanggapi dan menyelesaikan permasalah-permasalahan tersebut.
Menanggapi pertanyaan tersebut Pak Sunarto selaku ketua persatuan umat Hindu Sekecamatan Kepung menjelaskan bahwa antar tokoh agama selalu memberikan arahan atau dasar dasar agama untuk diajarkan kepada pemeluk agamanya masing-masing, yang mana hal ini bertujuan untuk menjaga kerukunan dan ketentraman bersama.
Selain itu, jika ada konflik satu sama lain maka yang turun langsung menyelesaikan konflik tersebut adalah sesepuh atau tokoh agama masing-masing tidak langsung kepada masyarakatnya, namun langsung menjalin komunikasi antar sesama tokoh agamanya yang tentunya memiliki pengetahuan agama yang lebih mumpuni dari pada masyarakat umumnya. Sehingga mampu diajak komunikasi dan musyawarah dalam meredam permasalahan tersebut.
Jadi solusi utama dalam menyelesaikan konflik atau masalah yang ada adalah langsung diselesaikan oleh para tokoh agamanya sendiri sehingga konflik-konflik tersebut tidak melebar dan tetap mampu menjaga kerukunan yang ada di Desa Besowo Timur hingga saat ini.
Sarasehan lintas iman ini berlangsung dengan sangat hangat, di mana masing-masing tokoh agama mengemukakan pandangan-pandangan akan toleransi yang mereka pegang, acara ini pun ditutup dengan doa dan makan bersama antar sesama tokoh agama dan tak lupa pula tentunya bersama teman-teman KKN Kolaboratif yang mengikuti sarasehan tersebut.
Penulis : M. Tamlikhan (IAIFA Kediri) Istiqomah (UIT Lirboyo)